Labirin , Negeriku
Gadis itu terhuyung, kemudian tersungkur di atas tumpukan
sampah yang susah payah dikumpulkannya. Noda darah merembes dari perut kirinya,
membaur dengan keringat yang membentuk drops di sekujur tubuh. Detik demi detik
tak terhitung jumlahnya berpacu dengan desau napas satu dua yang kian menipis.
Kemudian senja bergulir perlahan menggapai kegelapan yang segera dicumbu pelita
rembulan. Gemerlap hingar bingar metropolitan tak membayang dalam jiwanya,
memburu kausa yang menyayat nadi. Dalam sungkurnya, mata rembulan yang